KUDA LIAR
Pada salah satu event bimbingan, Pak Ipho Santosa, seorang praktisi bisnis dan motivator 5 benua menegaskan agar kita tidak menjadi kuda liar. Pemilik kuda pasti akan berusaha merawat binatang peliharaannya dengan sungguh-sungguh. Ketika seseorang memelihara kuda pasti memenuhi kebutuhannya. Hanya caranya beda-beda. Sesuai kondisi binatang peliharaannya.
Bagi kuda liar yang susah diatur, maka cara memberikan makan pun dengan dilemparkan begitu saja. Pemilik akan mendapatkan masalah apabila terlalu berdekatan dengan kuda tersebut. Maka, sebatas kebutuhan pokok yang diberikan. Bahkan, pemilik perlu berjaga-jaga dengan cemeti, kalau-kalau si kuda mengamuk. Tidak pun, pemilik sesekali tetap akan mencambuk agar jera dan mudah ditundukkan.
Berbeda dengan kuda peliharaan yang jinak. Pemilik akan memberikan makan pada tempat khusus. Kadang kalau pas berkesempatan menunggui, pemilik sesekali akan memberikan makan dengan tangannya. Tidak berhenti sampai situ, pemilik akan membelai kuda tersebut dengan kasih sayang. Ketika kuda jinak ini sakit, pemilik tidak segan-segan merogoh koceknya untuk merawat hingga sembuh.
Maka, jadilah kuda jinak yang mengikuti aturan. Cukup mentaati kemauan si majikan, semua disediakan tanpa meminta. Bahkan dia tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga untuk sekedar mendapatkan makan. Bonus ketaatannya, dia mendapatkan banyak perlakuan yang tidak diperoleh kuda liar.
Analogi ini kemudian ditarik pada kehidupan kita sebagai manusia. Sebagai ciptaan-Nya, setiap manusia akan mendapatkan pemenuhan kebutuhan dasarnya. Hanya bedanya, manusia yang semau gue. Cara ngasih rejeki pun sekedar saja. Kalaupun berlebih, bisa jadi sedang dibiarkan semakin tersesat. Kadang hukuman sudah ditampakkan bagi yang melanggar aturan. Sebenarnya adalah sapaan mesra dari-Nya, agar manusia tersebut segera sadar.
Beda dengan manusia yang menurut jalan yang mesti dilalui. Hidupnya akan dilimpahi keberkahan. Bahkan Allah SWT kadang memberikan sesuatu yang tak terduga diluar bayangan manusia tersebut. Kasih sayang Allah juga akan menurunkan rahmat kepada hamba yang taat. Maka sakinah ( ketenangan) akan tertanam di hati orang-orang yang taat.
Bahkan bagi sebagian manusia yang telah begitu dekat dengan Allah, dicabut rasa khawatir dan takut. Hidupnya dilimpahi dengan kemesraan dan salam kasih sayang, sebagaimana termaktub dalam QS. Yasin ayat 58 " (kepada mereka dikatakan) "salam" sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang."
Pilihan sekarang ada pada manusia itu sendiri. Apakah akan memilih jalan ketaatan atau jalan ingkar. Allah SWT memberikan kebebasan kepada manusia. Karena sebagai mahluk diatas ciptaan yang lain. Manusia diberikan pembeda, yaitu akal yang dapat mendorong manusia pada derajat tertinggi. Namun, karena akal jua lah manusia bisa terperosok pada serendah-rendahnya tempat.
Bahkan Allah SWT menegaskan, manusia akan berujung pada kesengsaraan, karena bebalnya. "Dan sungguh, akan Kami isi neraka jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami ( ayat -ayat Allah ), mereka memiliki mata, (tetapi) tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga, (tetapi) tidak dipergunakan untuk mendengarkan ( ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah" (QS. Al A'raf : 179).
Maka, seyogyanya kita belajar untuk menjadi hamba yang nurut pada aturan Sang Pencipta. Agar kita tidak dikategorikan hamba yang lengah. Saatnya kita belajar menjernihkan hati. Agar kita diberikan pemahaman oleh Allah untuk berjalan mengikuti petunjuk-Nya. Sehingga mata dan telinga serta anggota tubuh dirahmati Allah untuk bersama-sama tunduk menghamba. Ini bukan perkara enteng, karena butuh proses. Namun siapa yang bersungguh-sungguh dengan tetap menjaga prasangka baik, InsyaAllah akan membuahkan kebahagiaan.
Wallahualam bish-shawab
Desa Menari, 31 Januari 2023
Kang Tris
Murid Sekolah Kehidupan
Posting Komentar untuk "KUDA LIAR "