TUJUAN HIDUP
Penghujung tahun 2022 kita baru saja menyaksikan perhelatan Akbar event sepak bola tingkat dunia yaitu piala dunia yang diselenggarakan di negara Qatar. Perhelatan yang tidak hanya sukses bagi negara penyelenggaranya tetapi juga menggembirakan seluruh penikmat bahkan para fans-fansnya di seluruh dunia.
Permainan sepak bola bisa menjadi guru kehidupan. Kita bisa mengambil pembelajaran yang sangat luar biasa. Apa sih yang membuat kita bisa begitu antusias ketika melihat sebuah pertandingan sepak bola. Yups, teriakan yang sangat kita tunggu-tunggu dalam pertandingan sepak bola. Teriakan yang tidak hanya dinikmati oleh para penonton saja tetapi bagi para pemainnya terutama yang mencetak goal itu menjadi sebuah perasaan yang sangat luar biasa hingga memvibrasi keberbagai penjuru.
Goal atau sebuah tujuan ternyata sangat penting dalam sebuah permainan sepak bola. Dalam beberapa forum yang kita kelola, saya sering menantang pada peserta bagaimana kalau kita bermain sepak bola tapi ada satu unsur yang dihilangkan yaitu gawang. Apa menariknya jadinya sebuah permainan sepak bola ketika gawang itu dihilangkan. Tentunya permainan menjadi sangat membosankan tidak menarik dan bahkan para pemain bisa ngambek di tengah jalan , tidak mau melanjutkan permainan yang tidak menggembirakan.
Permainan sepak bola bisa kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Proses hidup yang sering diungkapkan,hidup adalah permainan. Walaupun kita sedang bermain-main dalam hidup ini tapi ternyata ada sesuatu yang harus kita lakukan dengan serius dengan mengikuti aturan dan pranata lainnya.
Mari kita belajar dari permainan sepak bola tentang pentingnya sebuah gawang tempat kita mencetak sebuah goal. Maka begitupun proses hidup yang kita jalani. Apa jadinya ketika kita tidak memiliki tujuan hidup yang jelas.
Manusia akan kehilangan arah, tanpa tujuan hidup yang jelas. Berjalan semaunya dan akhirnya lama-kelamaan hidupnya sangat membosankan. Maka, sudah sewajarnya sekarang kita merenungkan apa sebenarnya yang menjadi tujuan hidup kita masing-masing.
Tujuan di sini tentunya bisa bersifat sementara ketika kita hidup di dunia. Bahkan itu masih bisa diturunkan lagi yaitu tujuan-tujuan kecil dalam proses mencapai target keseharian. Lebih jauh,kita harus merenungkan tentang tujuan kehidupan yang sebenarnya kita diciptakan di dunia ini.
Sebenarnya, dalam kerangka spiritual ada garis hidup yang sangat jelas mengenai tujuan kita dihadirkan di dunia. Penegasan Allah SWT dalam baris terakhir QS. Al Baqarah ayat 156 :" Inna lillahi wa Inna ilaihi Raji'un". Yang artinya "Sesungguhnya kami milik dari Allah dan kepada-Nya kami dikembalikan ". Kata milik ada yang menafsirkan berasal. Sebuah kalimat yang sangat familiar dengan kehidupan kita.
Merujuk dari penegasan kalimat tersebut, kita berasal dari Allah berproses dalam hidup ini harus dalam kerangka naungan bimbingan Allah dan kita akan kembali kepada Allah. Itulah hakikatnya tujuan hidup manusia dihadirkan di dunia ini. Bermula dari satu sumber kehidupan yaitu Tuhan sebagai pencipta dan senua akan kembali ke Tuhan pada masa akhirnya.
Merenungi garis tujuan yang ditegaskan,yaitu kita berasal dari Tuhan, berproses dalam bimbingan Tuhan dan kembali pada Tuhan. Sudah sewajarnya kita terus belajar untuk bagaimana diri kita bertumbuh secara kejiwaan dan spiritual agar betul-betul ketika kita kembali dalam keadaan jiwa yang tenang.
Berangkat dari ketetapan tersebut tentang tujuan hidup hakiki kita di dunia ini. Maka para bijak Bestari atau kaum sufi mengungkapkan dengan do'a berikut "Tuhanku, Engkaulah maksud serta tujuan hidupku, dan ridho-Mu yang kuharapkan, di dunia dan di akhirat rahmat-Mu yang selalu kutunggu, wahai dzat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang".
Sebuah kesadaran yang tertancap kokoh bahwa maksud dari hidup kita adalah kepada Tuhan. Keridhaan Tuhan dalam proses kehidupan dan akhir kehidupan itu yang menjadi harapan kita. Maka selama dunia dan akhirat hanya rahmat Allah yang kita tunggu. Karena dengan itu semua tujuan dan maksud hidup kita akan menjadi lapang. Serta diakhir kita kembali kepada Allah dalam keadaan jiwa yang tenang.
Desa Menari, 9 Januari 2023
Kang Tris
Murid Sekolah Kehidupan
Posting Komentar untuk "TUJUAN HIDUP"