TIPS MENGATASI KESUSAHAN HIDUP






 TIPS MENGATASI KESUSAHAN HIDUP


Sore hari setelah mandi, Guru Gendeng tampak lebih segar. Duduk di pendopo di kursi bambu yang tersedia. Mengambil gitar dan memainkan melodi indah mengajak jiwa-jiwa bersyukur atas apa yang terlimpah indah. Tonggeret dan serangga yang sebelumnya nyaring menjadi terdiam. Seolah berbagi ruang dengan Guru Gendeng yang sedang bersenandung.  Murid sableng menghampiri sang guru dengan membawa dua gelas teh panas serta gorengan hangat dipiring. Meletakkan diatas meja bambu dan ikut tenggelam dalam alunan nada dari sang guru.

Setelah menyelesaikan satu lagu, kemudian menyeruput teh panas yang tersedia. Kang, akhir-akhir ini banyak informasi yang memberitakan kesusahan hidup. Guru Gendeng memecah keheningan suasana. Ya Ki, kenapa ya lebih banyak yang senang memberitakan kesusahan. Jawab murid sableng, seolah ingin menggali lebih dalam pelajaran sore itu.

Alam dan kita ini seperti medan magnet. Apa yang terhampar dalam kehidupan sebenarnya cerminan apa yang di dalam diri. Guru Gendeng mulai mengurai pembelajaran. Dengan maraknya pemberitaan tentang kesusahan hidup. Itu menggambarkan jiwa-jiwa yang gelisah sedang bersuara lantang. Mereka enggan mengakui kalau hidupnya susah. Seolah baik-baik saja. Tapi nyatanya riak kegelisahan bergema keras dimana-mana. 

Orang dirundung kesusahan karena hidupnya kehilangan arah. Mereka menyerahkan kehidupannya pada tuntunan diluar diri yang serba materi. Kalau seperti ini, tolok ukurnya akan senantiasa apa yang ada pada orang lain. Seberapapun yang diterima akan terasa kurang. Hidup hampa ditengah gelimang gebyarnya dunia. Menyepelekan tuntunan yang luhur, itu penyebab utamanya kang.

Alah SWT Sang Maha Pemelihara ternyata tidak membiarkan alam semesta beserta isinya itu berjalan sendiri. Karena bisa kacau kalau seperti ini. Allah mengatur ritme alam dalam harmoni yang indah. Tentunya dengan aturan yang jelas. Kerumitan proses kehidupan ini dikendalikan dalam keseimbangan yang presisi. Kita saja yang sering tidak menyadarinya.

Lantas apa yang harus kita lakukan Ki? Tanya murid sableng. Setelah kita berlindung kepada Allah. Mengawali dan menjalani setiap langkah dengan Basmalah. Maka berikutnya dengan bersholawat kepada Nabi. Jadi penyakit susah itu obatnya sholawat kang. S diterapi dengan S. Karena tuntunan hidup dari Allah terang benderang pada jalannya Rosulullah Muhammad SAW. 

Orang hidup susah karena salah arah. Mereka berjalan sak karepe dewek. Jelaslah akan kesasar tak tentu arah. Hidup di dunia hanya sekali, tak perlu coba-coba. Maka biar selamat ikutilah tuntunan Rasulullah SAW. Jadi sholawat itu ada dua hal kang. Pertama adalah meneladani perilaku Rosulullah dalam kehidupan. Karena Rosulullah adalah uswah khasanah yang sempurna dan paripurna. Dengan mengikuti jejak langkah Beliau, akan terjadi revolusi akhlak. Bukankah Beliau diutus memang untuk itu.

Rosulullah Muhammad SAW bersabda Kang "Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kesholihan akhlak" (HR. Baihaqi). Bukankah akhlak yang baik akan menuntun manusia pada ketentraman hidup. Orang yang tentram lah yang dijauhkan dari penyakit susah.

Bersholawat yang kedua adalah dengan banyak menyebut namanya kang. Bukankah seorang pecinta akan selalu rindu dan menyebut nama kekasihnya. Menyebut nama manusia biasa terlalu sering bisa membuat keras hati dan bisa gendeng kang. Karena fokus hidupnya pada obyek yang masih sama-sama berjuang untuk menata hidupnya. Tapi beda dengan menyebut nama Rosulullah Muhammad SAW. Rasa cinta akan membuncah dan berbuah ketenangan.

Kok bisa beda kenapa ya Ki? Murid sableng menyela penjelasan gurunya. Karena nama Beliau telah digaransi langsung dari Sang Pencipta Kehidupan.  Bahkan Allah SWT dan para malaikat saja bersholawat kepada kanjeng Nabi. Ketika kita bersholawat berarti meneladani langsung pada Sumber Kehidupan. Jadi tidak akan salah jalan dan keliru dalam perbuatan. Maka perbanyaklah sholawat agar terhindar dari kesusahan. Masuklah dalam keluasan makna sholawat baik dengan lisan maupun perbuatan.

Guru Gendeng dengan mata berkaca-kaca kemudian melantunkan surat Al Ahzab ayat 56 "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya selalu bersholawat kepada Nabi Muhammad. Wahai orang-orang beriman bersholawatlah kalian kepadanya dan bersalamlah dengan sungguh-sungguh".

Murid sableng ikut terlarut dalam keharuan gurunya karena rindu kepada kanjeng nabi. Dari kedalaman jiwa kemudian terdengar lirih lantunan "Ya Nabi salam 'alaika, ya rosul salam 'alaika. Ya habib salam 'alaika, sholawatullah 'alaika". Guru dan murid tersebut tenggelam dalam rasa rindu kepada kanjeng nabi. Cinta yang tak terbendung hingga entah sudah berapa lama mereka bersenandung lirih dalam indahnya sholawat.


Wallahualam bish-shawab


Desa Menari, 13 Februari 2023

Kang Tris

Murid Sekolah Kehidupan 

Posting Komentar untuk "TIPS MENGATASI KESUSAHAN HIDUP "