MANFAAT PEMBELAJARAN BERBASIS BAKAT BAWAAN
Obrolan sebelumnya kita mulai mengulik sedikit tentang jalur menuju siswa berprestasi. Walaupun masih sangat terbatas, kita bisa menemukan benang merah tentang dua hal penunjang prestasi siswa dari sudut pandang ilmu pemetaan bakat bawaan. Mungkin ada sebagian orang tua maupun guru yang mulai berpikir tentang pentingnya mengetahui bakat bawaan. Berbagai metode dan pendekatan untuk mendeteksi bakat bawaan mulai berkembang. Hanya saran saya, berkomunikasilah dengan fasilitator pemetaan bakat yang bisa membantu mengurai tahapan lanjutan setelah pemetaan bakat.
Sekarang kita akan melanjutkan diskusi tentang apa sih manfaat pemetaan bakat bawaan pada proses pembelajaran. Sebelum berbicara manfaat, kita perlu mengetahui siapa saja penerima manfaatnya. Orang tua dan guru sebagai aktor yang mengawal proses tumbuh kembang anak tentu akan sangat diuntungkan. Betapa sering kita melihat permasalahan prestasi belajar anak menjadi sumber stres bagi orang tua dan guru. Orang tua dan guru akan bisa memunculkan suasana serta lingkungan pembelajaran yang mengacu pada hak-hak anak. Selanjutnya tentu si anak sendiri yang akan merasakan manfaat paling utama, karena potensi akan tumbuh dengan ideal pada iklim dan lingkungan yang tepat.
Wait, sebelum panjang lebar ngobrol manfaat jangan-jangan ada yang belum tahu bakat itu apa. Kita sering mendengar kata bakat, tapi masyarakat umum sering membatasi pada bidang tertentu, misal olahraga atau kesenian. Menurut Kamus Andvance, bakat itu adalah kekuatan alami untuk melakukan sesuatu dengan baik. Catat baik-baik pada kata kekuatan alami. Sesuatu yang alami itu bersifat given atau pemberian. Tentunya yang memberikan adalah Sang Maha Pencipta itu sendiri. Kalau kita menyia-nyiakan pemberian Tuhan, berarti kita kategori orang yang dholim. Orang yang mendholimi diri sendiri sebenarnya sedang membuat rancangan kemunduran ataupun kemalangan hidupnya. Bukankah bukan itu yang dikehendaki dari proses penciptaan kita sebagai mahluk terbaik.
Sudah ndak sabar ya untuk tahu manfaat bakat. Dalam buku Kenali Dan Asah Bakat Anak Anda karya M. Musrofi disebutkan ada enam manfaat bakat. Pertama, seseorang yang mengekspresikan bakat akan menjadi pribadi yang tekun. Orang dikatakan tekun apabila dia bisa melakukan sesuatu yang berulang dalam tempo yang relatif lama. Kita juga diingatkan dengan pepatah Jawa yang sangat filosofis "sopo sing tekun bakal tekan". Artinya tujuan akan bisa dicapai oleh orang-orang yang tekun menapaki jalan pencapaian. Bukankah ini juga yang kita harapkan pada anak atau siswa kita. Sering kita mendengar nasihat orang tua, tekunlah belajar. Tapi, kalau pola pembelajaran tidak sesuai cetak biru si anak, untuk menjadi pelajar yang tekun itu sesuatu yang istimewa sekali. Bahkan kadang harus ditakut-takuti dengan ancaman. Aduh kasihan sekali orang seperti ini, hidup dalam bayang-bayang ketakutan.
Manfaat kedua adalah ulet. Orang yang ulet memiliki daya tahan yang luar biasa. Karena keuletan orang bisa mensiasati berbagai keadaan. Pelajar yang ulet akan memiliki stamina luar biasa. Orang menjadi ulet karena menyukai apa yang dia lakukan. Andaikan terjadi kegagalan, orang yang ulet akan mampu menyikapi dengan persepsi yang tepat. Bagaimana perasaan kita apabila memiliki anak atau siswa yang ulet dalam proses hidupnya?
Ketiga, anak menjadi lebih kreatif. Kita sering mendengar joke, jadi orang mbokya yang kreatif. Orang disebut kreatif karena mampu mengungkap ide-ide baru. Bisa juga melakukan kombinasi dari hal-hal yang sudah ada menjadi lebih unik. Pelajar yang kreatif adalah dambaan dari setiap guru. Karena akan meringankan tugasnya, sekaligus tanda kalau si murid bisa menangkap pembelajaran yang diberikan.
Manfaat keempat, pelajar akan menjadi inovatif. Pelajar inovatif mampu melakukan konservasi ide menjadi sesuatu yang kongkrit, bisa berupa konsep, benda, prototype dan sebagainya. Saya jadi ingat teman saya waktu SMA namanya Nuryatiman. Dia sangat menonjol pada pelajaran matematika dan fisika. Dia bisa membuat rumusan tersendiri dalam memecahkan persoalan matematika dan fisika dengan cepat. Teman-temannya juga terbantu dengan inovasi rumusannya. Karena lebih mudah menangkap maksud yang diajarkan guru.
Kelima, orang yang mengekspresikan bakat akan lebih produktif. Kalau bagi pelajar salah satu tolok ukur produktivitas adalah prestasi akademik yang membahagiakan berbagai pihak. Selain itu, dirinya juga menonjol dalam ekspresi bakat lainnya. Kalau jiwa produktif ini sudah tertanam pada anak-anak sejak belia, maka masa depan bangsa ini akan gemilang di masa mendatang.
Keenam, orang akan merasa sukses. Ah jangan ngibul kamu. Mungkin ada yang merasa seperti itu. Masak merasa sukses sudah dikatakan manfaat. Orang-orang hebat itu bermula dari merasakan keberhasilannya dalam setiap aktivitasnya, meskipun belum mencapai hasil yang diharapkan. Vibrasi merasa sukses akan memompa semangat dan memunculkan aura positif. Dia tetap bisa riang gembira ditengah dinamika persoalan yang melanda. Pertanyaannya justru dibalik, kita itu ingin punya anak atau siswa periang atau pemurung?
Makjleb begitu ada yang berbisik lirih direlung hatinya. Berarti menerapkan pembelajaran berbasis bakat bawaan itu penting dan mendesak. Orang tua akan bisa mendampingi belajar putra-putrinya dengan lebih terarah. Guru akan bisa mengawal proses belajar siswa menjadi lebih menggembirakan. Anak juga akan belajar dalam suasana dan iklim yang memajukan dirinya. Semuanya menjadi senang kan. Saya jadi ingat buku saku yang pernah saya tulis pada tahun 2005 "Mengajar Itu Menyenangkan" hehehe.
Wallahu A'lamu Bish-Showab
Desa Menari, 1 Mei 2023
Kang Tris
Fasilitator Pemetaan Bakat & Pembelajar Kehidupan
Posting Komentar untuk "MANFAAT PEMBELAJARAN BERBASIS BAKAT BAWAAN"