MENGATASI ANAK NGAMBEK MELALUI SENTUHAN MOTIVASI BAWAAN

 


MENGATASI ANAK NGAMBEK MELALUI SENTUHAN MOTIVASI BAWAAN


Manusia menghabiskan waktu antara 75% - 90% untuk berkomunikasi. Wuih, kuat sekali ngomong terus itu, begitu pikir kita. Tapi dirasa juga begitu ya, dari bangun tidur sampai tidur lagi manusia pasti berkomunikasi. Komunikasi tidak hanya ngomong bro. Proses  penyampaian pesan itu yang disebut alur komunikasi. Medianya bisa beragam, orang ketemu orang, komunikasi media sosial ataupun melihat apapun.

Wah terlalu luas ngomongnya ya hehehe. Kita kecilin saja deh, yaitu komunikasi dalam keluarga. Karena kunci segala tatanan sosial bermula dari keluarga. Dalam keluarga terjadi proses komunikasi suami istri, orang tua dengan anak dan antar saudara. Pernahkah kita menyadari, bahwa komunikasi adalah salah satu kunci keharmonisan keluarga?

Yuk kita ingat-ingat kejadian atau momen apa dalam keluarga dimana kita bisa saling bercerita dengan bahagia. Atau pas titik tertentu ada fase, kadang mengalami percekcokan gara-gara hal sepele. Suasana yang membekas akan berbeda. Hasilnya pun akan mempengaruhi semangat kita dalam beraktivitas.

Dalam khazanah ilmu modern kita mengenal komunikasi yang efektif. Ini bahkan menjadi kajian serius. Kekeliruan komunikasi bisa memicu perpecahan. Kalau kita kecilkan dalam keluarga. Kekeliruan komunikasi akan menjadi ranjau rumah tangga. Kita familiar ya dengan keluhan anak ngambek.

Ngambek nya pasangan atau si anak, bisa jadi kekeliruan kita dalam menyampaikan sesuatu. Tidak sesuai kadarnya, kemampuan atau gaya komunikasi yang tepat untuk anak. Dalam sudut pandang ilmu tentang pemetaan bakat, ada yang dinamakan gaya komunikasi visual, auditori, kinestetik. Sekilas sudah kita bahas pada tulisan sebelumnya ya. Berikutnya kita juga mengenal sumber motivasi bawaan. Komunikasi efektif sangat erat kaitannya dengan sumber motivasi bawaan ini.

Ada empat sumber motivasi bawaan yang perlu kita ketahui. Pertama adalah kognitif. Tipe ini adalah menyerap informasi apapun dengan pikiran. Respon terhadap apapun dari luar pertama kali juga dengan pikiran. Anak seperti ini memerlukan alasan yang masuk akal ketika kita menyampaikan sesuatu. Terkesan jadi ada yang ngeyel. Anak tipe ini terkadang perlu dibiarkan menyadari kesalahannya. Tidak semuanya mesti dituntun. Senang dengan adanya pencapaian target. Maka bisa dibuat perencanaan bersama dan menentukan target yang masuk akal baginya. Anak seperti ini kadang juga mudah jengkel kalau terlalu sering dipuji.

Tipe kedua adalah affectif. Anak tipe ini merespon apapun pertama kali dengan perasaan. Sisi rasanya peka dan halus, sehingga cenderung cengeng. Anak seperti ini memerlukan dukungan lebih. Perlu dibimbing atau dibesarkan hatinya. Karena mendengar perkataan yang sensitif sedikit saja mudah ngambek. Misalnya dikomentari, adek pakainnya kok kucel banget, ndak cantik atau ganteng loh. Hal sederhana seperti itu saja bisa menusuk perasaannya. Ketika bisa menyelesaikan sesuatu berilah pujian yang pantas. Karena anak seperti ini sangat mementingkan adanya pujian sebagai bentuk dukungan. Perlu mendapatkan arahan yang jelas dalam melakukan sesuatu. Nasihat yang baik bahwa dia bisa melakukan sesuatu dengan baik. Anak tipe ini juga peniru yang sangat baik, maka hati-hati loh dengan tontonan dan contoh yang kita berikan.

Ketiga adalah anak dengan sumber motivasi bawaan reflektif. Anak tipe ini memerlukan instruksi yang jelas dalam melakukan sesuatu. Kalau sepotong-sepotong bisa berabe. Contoh  ketika kita meminta tolong untuk menaruh piring kotor. Maka harus jelas, adek tolong taruh piring ini ditengah wastafel ya atau mepet tembok. Kalau tidak dia asal naruh bisa dipinggir yang justru rawan terjadi masalah. Anak tipe ini berpikiran terbuka, belajar banyak hal baru, namun belum tentu paham. Maka perlu bimbingan dan mengingatkan akan apa yang sudah disepakati ataupun bahaya dari suatu informasi. Sangat senang dengan adanya hadiah, walaupun kecil dan sederhana. 

Keempat adalah tipe sumber motivasi bawaan critical thinking. Ada tipe ini serba ingin tahu akan hal-hal baru. Suka mengajukan pertanyaan kritis. Hal yang menurutnya menarik bisa ditanyakan. Tidak akan pernah berhenti sebelum mendapatkan jawaban yang tepat atau memuaskan. Gagasan atau idenya sering nyeleneh. Maka biarkan anak ini melakukan eksperimen dengan ide-ide barunya. Tentunya dengan batasan dan bimbingan orang tua. Sangat termotivasi dengan kompetisi dan perlombaan. Bukan sisi hadiah, tapi lebih kepada tantangan. 

Menarik kan mengenal sumber motivasi bawaan pasangan atau anak kita. Kita jadi mikir nih, jangan-jangan anak ngambek itu karena menyampaikan sesuatu, menasihati ataupun menyuruh tidak sesuai sumber motivasi bawaan. Keliru menyampaikan juga akan menghambat perkembangan kejiwaan anak. Kalau sering ngambek dan tidak terselesaikan bisa jadi memunculkan luka jiwa loh.

Kita jadi ingat firman Allah SWT: " Waqul lahum fii anfusihim qawlan baliighaa" yang artinya " Dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka". ( QS. An-Nisa': 63). Kata "baligh" berarti "sampai" mengenai sasaran atau mengenai tujuan. Sudahkan kita berkomunikasi yang tepat sasaran untuk anggota keluarga kita. Tepat sasaran atau komunikasi efektif bermula dengan memahami keragaman sumber motivasi bawaan anggota keluarga kita. Sudah pada tahu kan sumber motivasi bawaan anak-anak kita? Kalau belum silahkan konsultasikan pada orang-orang yang berkecimpung dalam pemetaan bakat bawaan.


Wallahu a'lamu bish-showab

Desa Menari, 20 April 2023

Kang Tris

Pembelajar Kehidupan & Fasilitator Pengembangan Bakat

Posting Komentar untuk "MENGATASI ANAK NGAMBEK MELALUI SENTUHAN MOTIVASI BAWAAN"