RAMADHAN DAN PENGENALAN DIRI



RAMADHAN DAN PENGENALAN DIRI

Bulan Ramadhan sudah melewati fase tengah perjalanan. Ibarat kita sedang mendaki tangga, sudah banyak yang kita lewati. Mestinya sudah banyak yang kita alami. Secara khusus, ramadhan adalah perjalanan diri mengupas lapisan diri. Sebuah fase untuk mengenali kembali fitrah penciptaan yang ada pada masing-masing diri. Begitu banyaknya hijab yang menutupi, sehingga terkadang kita tidak mengenali sisi bawaan yang melekat pada diri.

Ramadhan seolah mengajak untuk menelanjangi diri. Membakar sisi-sisi gelap yang menjadi tabir bagi perjalanan kehidupan kita. Ramadhan dengan syariat puasa didalamnya sudah  sama-sama kita pahami untuk menuju pribadi yang bertakwa. Takwa yang dalam salah satu definisinya adalah terjadinya peningkatan kualitas diri. Menjadi pribadi yang semakin meningkat kebaikannya.

Secara khusus mari kita manfaatkan momen ramadhan ini untuk mengupas lapisan diri kita. Sebuah fase untuk mengenali kembali fitrah dasar yang telah diinstal oleh Allah Sang Maha Pencipta pada setiap hambaNya. Betapa sebenarnya manusia adalah lembaran buku yang sangat nyata. Hal ini seperti sebuah isyarat,kenapa pada bulan ramadhan, Allah menurunkan kalam pengingat kepada kekasihNya, Rasulullah Muhammad SAW untuk segenap manusia.

Mari kita renungkan kembali dan petik hikmah dari turunnya QS. Al 'Alaq ayat 1-5 " Bacalah dengan ( menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan (1). Dia telah menciptakan manusia dari al-alaq (2).  Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah (3). Yang mengajar dengan qalam (4). Dialah yang mengajar manusia segala yang belum diketahui (5)". Sebuah firman yang sangat revolusioner untuk menata ulang proses perjalanan kita. 

Kita ambil pembelajaran dari terjemahan Al Qur'an yang diterbitkan oleh UII Presss dimana salah satu team ahli dan koreksi Mushaf adalah KH Ahmad Bahauddin Noersalim Al Hafidz ( Gus Baha) kita mendapatkan penjelasan yang lugas. Disebutkan bahwa surat Al 'Alaq ayat 1-5 turun di gua Hira'. Isinya terpusat pada penyadaran manusia yang harus menggunakan segala dayanya memahami diri dan alam dihubungkan dengan Allah SWT.

Masih menurut mukadimah terjemahan tersebut. Manusia yang tercipta dari 'alaq ( sesuatu nama yang bisa berkembang) telah dibekali kecerdasan yang harus dibina untuk membuka rahasia alam demi kesejahteraannya dan terbinanya hubungan dengan Allah. Kebanyakan manusia menyimpang dari jalan yang ditawarkan Allah melalui Rasul-Nya, bersujud dan mendekat kepada Allah adalah jalan yang menyelamatkan manusia.

Menarik sekali poin penjelasan ringkasan surat Al 'Alaq ini kaitannya dengan pentingnya pengenalan fitrah diri. Manusia diminta untuk menggunakan segala dayanya untuk memahami diri yang dikaitkan dengan Allah Sang Pencipta. Pertanyaannya untuk diri kita sendiri adalah, sudah sejauh mana kita mengenal diri. Ramadhan 1444 H sudah setengah jalan. Benarkah kita sudah menangkap spirit pengenalan diri. Bahkan kalau ditarik lebih jauh, sekian puluh ramadhan kita jalani. Sudahkan kita semakin mengenal diri? Bukankah kita diingatkan " barangsiapa mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya".

Al 'Alaq sebagai bahan penciptaan manusia ternyata telah dibekali kecerdasan yang harus dibina. Merujuk kata dibekali, berarti itu adalah sebuah pemberian. Sesuatu yang diperoleh tanpa sebuah usaha. Melekat sejak kita diciptakan. Lantas, pernahkah kita bertanya pada diri, apa bekal kecerdasan yang diinstal pada kita?. Sudahkah kita tumbuh sesuai bekal yang diinstal tersebut?.

Maka mari kita merenungkan dengan mendalam fase perjalanan kita masing-masing. Banyak ramadhan telah berlalu. Sudahkah kecerdasan yang diinstal Allah telah berkembang untuk semakin mendekat kepadaNya. Maka, mari kita manfaatkan ramadhan yang juga bermakna pembakaran untuk proses pensucian menjadi momentum perbaikan. Rasanya kita perlu membakar lapisan selubung yang menutupi fitrah penciptaan kita. Mau tau caranya? Yuk simak di tulisan selanjutnya hehehe.

Wallahu a'lam bish-Showab

Desa Menari, 11 April 2023

Kang Tris

Pembelajar Kehidupan & Tallents Mapping Provider

1 komentar untuk "RAMADHAN DAN PENGENALAN DIRI"

  1. Upa vasa menjelma puasa...upa mendekatkan vasa yang maha agung....

    BalasHapus