YUK BELAJAR POLA PENGASUHAN PADA ANAK KITA

 


YUK BELAJAR POLA PENGASUHAN PADA ANAK KITA

Menjadi tua itu pasti, tetapi menjadi dewasa itu pilihan. Ungkapan yang sangat familiar kita dengar selama ini. Termasuk menjadi orang tua itu sebuah keniscayaan. Namun menjadi orang tua yang benar-benar bisa mengasuh itu pilihan. Sekali lagi saya ulangi ungkapan pada tulisan sebelumnya. "Jangan sampai kita menjadi anak-anak yang mengasuh anak-anak, meski usia kita sudah bukan anak-anak".

Kita lanjutkan yuk obrolan dari pembahasan sebelumnya. Bagaimana kita mengasuh anak kita dengan mengawal bakat bawaannya. Sebelumnya saya sudah menyampaikan , bagaimana kami sebagai orang tua mengawal bakat anak pertama kami.

Saya akan melanjutkan pada contoh cara mengawal bakat anak kedua dan ketiga. Sekali lagi ini sekedar contoh loh, boleh dipakai juga boleh tidak. Karena kalau saya mencontohkan anak orang lain, kan belum tentu sepenuhnya orang tuanya sepakat dengan pola kami. Sudah siap semuanya? Masih ingat ya sebagian bakat bawaan anak kedua dan ketiga ditulisan sebelumnya? Mari kita lanjutkan.

Anak kedua kami sebagian bakat bawaannya kinestetik gerak, musikal dan interpersonal. Anak ketiga  bakat bawaannya linguistik, interpersonal dan dagang. Anak kedua saya tipikal anak yang tidak bisa diam. Anak tipe kinestetik gerak memang memiliki kelebihan energi. Selain itu apa saja yang dipegang dipukul untuk mengeluarkan bunyi.

Bersyukur, kami bersama masyarakat mengembangkan laboratorium sosial Desa Menari. Dimana salah satu hal yang kami lakukan adalah konservasi kesenian lokal. Bersama teman-temannya anak kami terlibat dalam kegiatan seni tari. Sekaligus belajar gamelan serta hadroh yang tersedia. Ini namanya bakat bawaan yang tumbuh pada lingkungan yang tepat. Maka jangan heran kalau main ke tempat kami, sering dijumpai anak-anak yang berkumpul permainannya pura-pura pentas. Ada yang jadi pemusik, ada yang jadi penari, saling bergantian. Anak kami juga mudah bosan kalau tidak ada temannya. Ini salah satu ciri anak interpersonal.

Di sekolah anak kami yang kedua ini mengikuti ekstra kurikuler pencak silat. Cocok dengan karakternya yang tidak mudah diam dan kelebihan energi. Hanya kami arahkan untuk fokus pada cabang seni. Bukan pada cabang fighting. Mengingat tubuhnya yang kecil.  Walaupun belum menonjol sepenuhnya. Tapi anak ini sudah beberapa kali diminta untuk tampil acara sekolahnya. Baik untuk menari maupun pentas seni beladiri. Bisa tunggal maupun kolaborasi dengan teman sebaya ataupun dengan kakak tingkatnya.

Anak ketiga kami bakat bawaannya linguistik, interpersonal dan dagang. Di sekolah extra kurikuler kami arahkan untuk ikut kelompok bahasa. Walaupun belum menonjol, tetapi bisa mewadahi bakat bawaannya. Setiap selesai mengikuti kegiatan extra mesti banyak bercerita tentang kegiatan yang dilakukan. Termasuk aktivitas harian di sekolah. Kita sebagai orang tua harus sabar mendengarkan. Karena gabungan linguistik dan interpersonal juga tipe pencerita yang baik.

Selain itu, anak ketiga kami punya minat lebih untuk berdagang. Dia sering ngeyel untuk ikut orang tuanya ke tempat ibunya berdagang. Dia senang sekali ketika bisa ikut mengambilkan barang yang dibeli orang. Menerima uang, memberikan kembalian dan mencatat barang yang terjual. Kami sempat meminta ijin kepada gurunya di sekolah, agar anak kami kadang bisa berjualan kepada teman-temannya. Hasil jualannya kepada teman-temannya juga lumayan banyak untuk ukuran anak kelas 2 SD. Bukan maksud kami agar anak kami ikut membantu keuangan. Tetapi lebih mengembangkan bakat dia. Belajar mengelola keuangan. Toh hasilnya juga untuk ditabung dan digunakan untuk dirinya.

Begitu sekilas contoh pola yang kami lakukan dalam mengasuh anak berdasarkan bakat bawaannya. Sebagai orang tua tugas kita adalah mengawal agar anak kita tumbuh sesuai fitrahnya, enjoy dan membuatnya bahagia. Boleh dong lain waktu anda semua sharing bagaimana pola pengasuhan dalam mengembangkan bakat anak. Agar kita bisa saling belajar dan menguatkan. Sudah pada tau kan bakat anak kita masing-masing? Kalau belum tau silahkan konsultasikan pada orang yang berkecimpung dalam pemetaan bakat.

Wallahu a'lamu bish-showab

Desa Menari, 18 April 2023

Kang Tris

Pembelajar Kehidupan & Fasilitator Pemetaan Bakat

Posting Komentar untuk "YUK BELAJAR POLA PENGASUHAN PADA ANAK KITA"