APA PENTINGNYA KOMPROMI DALAM PENGASUHAN?
Beberapa hari terjeda ya obrolan kita tentang potensi bawaan. Lagi musim rewang gaes. Selain hilir mudik melayani para sahabat yang berkunjung. Sebagian yang datang juga mengulik tema-tema obrolan kita sebelumnya.
Yuk kita lanjutkan cakrukannya. Kali ini akan mengulas secara sederhana dari pertanyaan seorang sahabat. Tentang bagaimana agar orang tua tidak memaksakan egonya kepada anak. Terutama dalam pilihan yang harus dijalani anak.
Sebagai orang tua harus dong menuntun anaknya menuju sukses. Tidak ada satupun orang tua yang menginginkan anaknya gagal. Tugas orang tua adalah memberikan bekal dan mengantarkan anak menuju sukses.
Hanya, persoalannya orang tua membatasi ukuran kesuksesan anak pada ukurannya sendiri. Hal ini sangat dipengaruhi oleh wawasan, pengalaman dan lingkungan orang tua. Namun, terkadang ini mengaburkan sisi unik anak.
Anak juga tidak bisa dibiarkan bebas begitu saja. Karena dia sedang proses mencari jatidiri. Kalau dibebaskan semaunya juga malah menjadi negatif hasilnya. Ibarat berjalan di gelap malam. Anak membutuhkan penuntun dan pembawa obor. Disinilah orang tua memegang peran penting.
Lantas apa yang harus dilakukan, agar tidak terasa memaksa anak ya? Kompromi pengasuhan. Itu mungkin alternatif jawaban yang bisa diberikan. Kompromi adalah proses dialog menggunakan rasa. Kompromi idealnya muncul dari rasa saling mengerti dan memahami. Sehingga bukan merasa terpaksa.
Bagaimana peran kita sebagai orang tua dalam kompromi pengasuhan? Orang tua harus memahami terlebih dahulu blue print dari sisi anak itu sendiri. Blue print anak adalah potensi bawaan yang diinstal sejak masih dalam rahim. Beriringan dengan proses terbentuknya struktur otak janin.
Kenapa memahami potensi bawaan itu penting? Karena kita akan mengetahui gaya komunikasi bawaan, sumber motivasi bawaan dan bakat bawaan. Orang tua yang tidak mengerti ini, justru terjebak pada blunder pengasuhan.
Wah apa nih yang dimaksud blunder pengasuhan. Orang tua sering merasa sebagai sosok superior. Sedangkan anak adalah orang yang tidak tahu dan harus nurut orang tua. Pola komunikasi yang muncul seringnya instruksional. Gimana sih rasanya kita terlalu sering dapat instruksi? Sebel tau hehehe.
Orang tua yang tidak mengetahui gaya komunikasi anak akan merepotkan. Repot untuk dirinya, juga repot bagi anak. Maka sering kita jumpai, komunikasi orang tua dengan anak seperti orang bertengkar. Emosi seperti diaduk-aduk. Dan maaf, sering akhirnya orang tua lepas kontrol.
Berikutnya adalah penting bagi orang tua mengetahui sumber motivasi anaknya. Karena dia akan bisa bersikap dengan benar. Orang tua adalah pribadi berbeda. Anak juga pribadi yang unik.
Ego orang tua sering menganggap pilihan dan caranya yang lebih benar. Ok, taruhlah itu memang benar secara agama, norma dan etika. Tapi keliru menyampaikan dan bersikap terhadap anak akan berdampak buruk.
Betapa kita sering melihat, anak yang terlihat baik dirumah. Anak manis kesayangan papa mama. Tapi ternyata diluar menjadi berbeda 180 derajat. Bahkan ada yang terjebak dalam kenakalan yang berlebihan. Ini berarti ada yang kurang pas dalam pola pengasuhan.
Bukankah kita sering mendapatkan nasihat. Sampaikan hal baik dengan cara yang baik, agar hasilnya baik juga. Maksud baik orang tua juga harus dilandasi cara yang baik dari orang tua. Selain keteladanan, tentunya dengan menyesuaikan karakter anak. Karena ini tidak akan melukai. Mari kita sama-sama terus belajar kompromi pengasuhan. Agar anak nyaman dalam asuhan orang tuanya.
Wallahu A'lamu Bish-Showab
Desa Menari, 12 Mei 2023
Kang Tris DM
Founder LPSDI Win Solution & Pembelajar Kehidupan
Posting Komentar untuk "APA PENTINGNYA KOMPROMI DALAM PENGASUHAN?"