SEKOLAH YANG MENDORONG BERKEMBANGNYA POTENSI DIRI
Beberapa hari obrolan kita tentang penerapan potensi bawaan terjeda. Kita sejenak ikut melakukan refleksi atas situasi pendidikan. Sekarang mari kita lanjutkan ngobrol santai kita tentang bakat. Sebelumnya kita sudah membahas jalur menuju siswa berprestasi dan manfaat pembelajaran berbasis bakat.
Mengawali jagongan ini, mari kita simak pendapat Dr.Arief Rahman, salah satu pakar pendidikan bangsa ini. Saya mengutip dari buku Kenali dan Asah Bakat Anak Anda karya M.Musrofi. Beliau juga merupakan mentor yang melatih dan mendampingi saya mendalami ilmu pemetaan bakat.
Pak Arief Rahman menyampaikan, stigma keunggulan siswa yang hanya menekankan aspek intelektual, bisa membahayakan. Wah, ngeri juga ya. Ini yang berbicara pakar dan praktisi pendidikan loh.
Lebih lanjut, beliau menyampaikan, "Sekolah yang hanya unggul dalam intelektual tidak berhak disebut sekolah unggulan. Yang berhak adalah mereka yang mengenali dan meningkatkan bakat anak."
Kita garis bawahi pada ujung kalimat mengenali dan meningkatkan bakat anak. Berapa prosentase sekolah yang sudah mengenali bakat anak? Jangan berbicara untuk meningkatkan, kalau mengenali saja belum. Kan lucu jadinya meningkatkan sesuatu yang belum dikenali.
Sudahkah sekolah memiliki instrumen untuk mengenali bakat anak. Kalau belum ada lebih baik bekerjasama dengan pihak yang fokus pada bidang tersebut. Agar sekolah bisa lebih fokus membangun sentra unggulan berbasis bakat siswa
Penulis saat melakukan pemataan bakat bawaan dan parenting berbasis bakat
Seyogyanya bakat anak di deteksi sejak dini. Sehingga pada jenjang pendidikan lanjutan tinggal mengawal bakat yang sudah ada. Semakin awal akan semakin bagus dan efektif proses mengawalnya.
Syukur setiap jenjang pendidikan memiliki data bakat anak. Jejak proses mengawal bakat anak. Kemudian dituangkan dalam bentuk rekomendasi kepada orang tua dan jenjang pendidikan lanjutan.
Selama ini sekolah-sekolah memang ada yang sudah melakukan tes bakat anak dengan metode Psikometri. Ini adalah untuk mengetahui bakat anak yang sudah dipengaruhi faktor pendidikan dan lingkungan.
Penting juga orang tua dan pihak sekolah melakukan pemetaan bakat bawaan yang masih alami. Karena dengan ini akan bisa mengawal dari cetak biru yang terinstal. Dua metode tersebut bukan untuk dipertentangkan. Namun untuk saling melengkapi.
Nah sudah mulai ngeh kan. Pentingnya bagi orang tua dan sekolah untuk mengetahui bakat anak. Karena sukses akademik saja bisa menambah tumpukan gunung es persoalan. Dilain kesempatan akan kita bahas khusus ini.
Sekarang banyak kita dengar slogan dan promosi sekolah unggulan. Namun kita sebagai masyarakat dan orang tua juga perlu menilik lebih jauh. Apakah keunggulannya masih sebatas pada akademik.
Orang tua perlu mengawal agar sekolah betul-betul unggul. Keunggulan sekolah bisa dilihat dari bagaimana pengelolaan tumbuh kembangnya sisi spiritual, emosional, sosial, jasmani dan bakat anak.
Biar semakin memantapkan obrolan kita. Mari simak undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 ayat 4 yang berbunyi,"Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu."
Mengutip dari pendapat M.Musrofi, "potensi diri" memiliki kedudukan penting dalam rumusan undang-undang tersebut. Namun didalam pelaksanaannya, sistem pendidikan formal belum mengakomodasi secara kondusif soal pengembangan bakat, yang merupakan salah satu komponen potensi diri manusia.
Fakta lapangan bisa kita lihat, masih banyak sekolah yang berniat mengembangkan bakat anak melalui kegiatan ekstrakurikuler. Namun mereka , baru sekedar menanyai anak melalui ragam pilihan ektra yang ada. Padahal anak cenderung akan mengikuti kesepakatan sosial. Dimana yang banyak pilihan itu yang diikuti. Atau yang menurut orang lain itu menarik.
Sudah mendesak orang tua dan pihak sekolah bekerjasama untuk memetakan bakat anak. Agar proses mengawal dan meningkatkan berbasis data akurat dan ilmiah. Bukan kira-kira, karena sekolah adalah lembaga ilmiah. Keliru membeli produk bisa kita tukar Namun, kegagalan mengawal potensi anak tidak bisa diulang. Yang ada adalah penyesalan diujung. Rupanya kita masih banyak PR. Bukan hanya anak sekolah saja yang punya PR.
Wallahu A'lamu Bish-Showab
Desa Menari, 5 Mei 2023
Kang Tris DM
Fasilitator Pemetaan Bakat & Pembelajar Kehidupan
Posting Komentar untuk "SEKOLAH YANG MENDORONG BERKEMBANGNYA POTENSI DIRI"