WASPADALAH! BANYAK SISWA SALAH JURUSAN PENDIDIKAN

 


WASPADALAH! BANYAK SISWA SALAH JURUSAN PENDIDIKAN

Merdeka belajar menjadi bahan obrolan yang asyik ya. Kita sama-sama menginginkan anak kita tumbuh optimal secara seimbang, intelektual dan bakat. Maka, kita sama-sama sepakat agar anak sukses akademik dan sukses bakat.

Wait, pelan-pelan tunggu dulu. Kita cermati hasil riset berikut. Pada tahun 2017, Indonesia Career Network (ICCN) merilis hasil riset yang menyebutkan, sebanyak 87 persen mahasiswa Indonesia salah jurusan. Para mahasiswa mengaku, jurusan yang ditempuh tidak sesuai minatnya.

Hasil yang mencengangkan sekaligus membuat kita mengelus dada. Sungguh sia-sia. Buang-buang waktu, tenaga dan  biaya. Bikin baper kantong dan perasaan.

Kita perlu merenung bersama, apa penyebab utamanya. Ternyata, sebagian besar orang tua, guru dan anak tidak mengenal bakat dan minatnya secara spesifik. Ibarat melakukan perjalanan tanpa tujuan dan peta yang jelas.

Anak-anak dan mungkin juga sebagian orang tua memilih jurusan karena pengaruh luar. Bisa karena pemberitaan, melihat orang sukses karena jurusan tertentu. Lagi-lagi kita didikte oleh keadaan luar yang bisa jadi liar.

Kenapa saya katakan liar. Karena diluaran akan mudah dibanjiri informasi yang berseliweran. Terlebih diera media sosial ini. Banjir informasi telah menggerus  keyakinan. Lebih-lebih anak dan orang tua yang tidak tetek.

Maka, mengenali bakat sejak dini itu urgen. Sangat-sangat mendesak dan tidak usah ditawar lagi. Bakat bawaan adalah cetak biru yang diinstal oleh Tuhan pada setiap insan.

Kalau minat itu bisa jadi dipengaruhi faktor eksternal. Sesuatu yang tidak diminati, karena pengaruh lingkungan dan pertemanan bisa jadi tumbuh minat. Tapi ini tidak sepenuhnya alami.

Kenapa kita tidak mengacu saja pada cetak biru yang telah ada. Bakat bawaan (innate talents) adalah peta yang telah tergambar jelas. Tinggal kita mau atau tidak berjalan mengikuti petunjuk peta.

Saya mau, tapi tidak tahu. Begitu mungkin dentuman keras di anak dan orang tua. Maka itulah pentingnya penuntun jalan.  Kalau belum ketemu ya carilah. Jangan coba-coba berjalan sendiri tanpa peta, kalau ndak mau tersesat.

Disitulah guru berperan. Karena Ki Hajar Dewantara memang menegaskan itu. Guru adalah penuntun siswa agar berkembang kodrat, bakat dan minatnya. Guru-guru sudah pada tahu kan bakat dan minat siswa-siswinya?

Belum kang. Waduh itu kok ada teman guru yang berteriak kencang. Boro-boro bakat siswa. Bakat bawaan saya saja tidak tahu. Saya jadi ikut tertegun, dan lirih berkata "kasihan". Kalau kata ceking temannya si Madun "parah kik".

Kalau guru juga belum tahu, orang tua apalagi, lantas harus gimana nih. Itulah pentingnya kerjasama. Karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Bermitralah dengan lembaga atau orang yang berpengalaman menjadi fasilitator pemetaan bakat bawaan. Agar salah jurusan tidak terus berkepanjangan. Sakit tau!

#kurikulummerdeka#merdekabelajar#kampusmerdeka#belajarberdiferensiasi

#bakat#pemetaanbakatbawaan#kemendikbudristek#nadiemmakarim#masmenteri

#desamenaritanon#kangtris#gurupenggerak#sekolahunggulan


Wallahu A'lamu Bish-Showab

Desa Menari, 7 Mei 2023

Kang Tris DM

Fasilitator Pemetaan Bakat & Founder LPSDI Win Solution

Posting Komentar untuk "WASPADALAH! BANYAK SISWA SALAH JURUSAN PENDIDIKAN"