GOBAK SODOR

 


GOBAK SODOR

Permainan Gobak Sodor merupakan salah satu dolanan tradisional yang menjadi menu wajib dolanan tradisional di Desa Menari. Ada unsur rekreasi, olahraga maupun luapan kegembiraan.

Gobak Sodor sepertinya bukan murni permainan lokal. Bahkan ada yang menyebutkan permainan Gobak Sodor diambil dari kata Go Back To Door. Artinya datang dan pergi melalui pintu.

Secara makna permainan dari serapan kata asingnya. Dolanan ini untuk mengajarkan etika. Bahwa orang yang memiliki etika, datang dan pergi harus melalui pintu atau jalan yang benar.

Kesadaran yang dibangun adalah, bahwa setiap tempat itu ada penjaga atau pemilik wilayah. Maka perlu permisi dengan cara yang baik agar tidak terjadi petaka.

Nilai Pembelajaran Permainan Gobak Sodor

Aspek nilai yang bisa kita pelajari dari permainan Gobak Sodor sebagai berikut:

1. Kepemimpinan

Kepemimpinan memegang peranan penting dalam kesuksesan sebuah team. Baik posisi mereka sebagai penyerang maupun yang bertahan. 

Penataan komposisi team adalah seni tersendiri untuk memenangkan permainan ini. Fungsi kepemimpinan adalah untuk melihat sejauh mana potensi anggota team. Untuk kemudian ditempatkan pada sisi mana.

Kepemimpinan dipermainan ini dibagi dalam dua posisi. Sebagai team penyerang dan team bertahan. Kita lihat aspek ini pada team penyerang. Kepemimpinan akan terlihat efektif saat penyusunan strategi.

 Langkah selanjutnya adalah saat membagi proporsi pemain. Mana yang harus masuk dari sisi kanan, kiri dan siapa yang harus menerobos. Juga kemampuan untuk meletakkan team yang bertugas mengacaukan lawan.

Ketika pemimpin bisa menugaskan beberapa anggota yang memiliki kegesitan gerak. Menerobos benteng pertahanan untuk mendapatkan skor. Kalau semua berambisi untuk menerobos sampai belakang. Justru yang terjadi konsentrasi team buyar dan mudah dikalahkan.

Selanjutnya adalah peran kepemimpinan pada team bertahan. Pada posisi ini, penempatan siapa yang harus jadi sodor dan penjaga garis sangat menentukan. Sodor dipilih yang memiliki kecepatan gerak. Sekaligus keberanian berspekulasi dalam mengambil perpindahan zona.

Penjaga garis memiliki peran penting untuk membuat pemerataan ring zona. Hal ini untuk mengunci pemain penyerang agar tidak menerobos garis. Keberanian membuka celah sedikit agar memancing pemain lawan bergerak juga sangat menentukan.

2. Strategi dalam permainan

Permainan Gobak Sodor memerlukan strategi kelompok. Dimana kompok penyerang harus mengatur strategi untuk membagi peran masing-masing anggota team.

Siapa yang harus menjadi penyerang, pengacau benteng pertahanan. Anggota mana yang perlu semi di korbankan tanpa melukai dan menyakiti untuk mencapai kemenangan.

Kemudian diperlukan anggota yang bertugas mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya. Bedanya dengan penyerang dan pengacau pertahanan adalah pada tugas khusus untuk menerobos barikade bolak balik mendapatkan skor.

Pada kelompok bertahan, juga bagaimana strategi mengurung lawan untuk tidak bisa menerobos. Posisi sodor juga menjadi langkah mengunci sekaligus mematikan lawan.

3. Loyalitas kelompok

Team akan kuat apabila masing-masing anggota loyal pada kelompok. Apabila ada anggota yang membelot akan mengacaukan semua strategi. Maka, komitmen team harus dibangun sejak awal.

4. Memahami aturan

Sering pada kelompok pemain baru. Mereka terburu-buru bergerak tanpa memahami secara detail aturan permainan. Hal ini berakibat fatal, karena bukan skor atau kemenangan yang didapatkan. Tapi kemalangan dengan menjadi posisi penjaga pertahanan terus menerus.

Maka, setiap orang yang menjalankan peran harus memahami aturan mereka masing-masing. Dengan menjalankan tugas pokok dan fungsi mereka masing-masing, otomatis membantu kesuksesan team.

5. Dinamika kelompok

Permainan Gobak Sodor menuntut adanya kecepatan dan ketepatan pergerakan. Namun penting untuk tidak menjadi pemain tunggal. Namun harus bisa bekerjasama satu dengan lainnya.

Kerjasama menjadi kunci apakah kelompok itu dinamis atau stagnan. Maka memahami bahwa kemenangan kelompok pada hakikatnya adalah kemenangan pribadi pula. 

6. Target yang terukur

Adanya strategi kelompok sebenarnya proses dalam mencapai tujuan. Langkah selanjutnya adalah memecah tujuan dalam target antara.

Target kelompok penyerang adalah mendapatkan skor sebanyak-banyaknya. Bukan sekedar anggota kelompok bisa menerobos pertahanan semuanya. Karena ini justru rentan terjadinya kekalahan.

Sedangkan target kelompok bertahan adalah mengurung sebanyak mungkin kelompok penyerang. Mengunci, kemudian dengan strategi yang disepakati untuk mematikan kelompok lawan. Targetnya jelas, dari kelompok bertahan berpindah menjadi kelompok penyerang.

7. Komunikasi efektif

Kepemimpinan,  target dan dinamika kelompok tidak akan berjalan efektif tanpa adanya komunikasi efektif. Maka setelah sama-sama memahami aturan. Langkah selanjutnya, adalah bagaimana bisa menterjemahkan dalam komunikasi yang baik.

Dalam suasana tertekan, peran kepemimpinan dan distribusi komunikasi menjadi krusial. Semakin efektif komunikasi, maka akan semakin besar peluang team memenangkan pertandingan.

8. Pengorbanan

Semangat berkorban menjadi energi kemenangan team. Kita bisa mengamati dalam permainan Gobak Sodor ini. Terkadang ada yang harus sampai terjatuh, bangkit dan bergerak lagi.

Termasuk semangat berkorban untuk menjalankan peran sesuai tugas masing-masing. Karena team memang ada yang tampak dipermukaan. Namun ada pula yang berperan sebagai jembatan antara menuju keberhasilan. Bahkan ada yang terlihat seperti tidak bermain, tapi dia adalah kunci juga. 

Kalau semua ingin menonjol sebagai penyerang dan pengumpul skor. Maka kelompok penyerang tidak akan berhasil. Termasuk juga di kelompok bertahan. Kalau semua berebut jadi sodor. Tanpa mengukur kekuatan dan potensi diri. Justru melemahkan team yang berujung kekalahan.


Posting Komentar untuk "GOBAK SODOR"