MENJALANI PILIHAN KEHIDUPAN

 


Menjalani Pilihan Kehidupan

Hidup adalah proses rangkaian perjalanan. Setiap saat berisi kejadian demi kejadian yang akan membentuk karakter seseorang. Terpaan kejadian atau masalah bisa melentingkan seseorang menjadi pribadi yang bertakwa. Namun disisi lain, saat keliru dalam bersikap juga bisa menyeret seseorang pada seburuk-buruk mahluk.

Mencermati hal ini, berarti kejadian itu bersifat netral. Tergantung cara pandang kita dalam melihat kejadian. Kemudian reaksi apa yang kita berikan atas kejadian tersebut. Disinilah manusia diberikan kebebasan dalam memilih.

Menyikapi hal ini, justru yang harus kita perhatikan adalah cara kita memilih dalam menjalani kehidupan. Apakah akan mengikuti yang Maha Mendesain Kejadian. Ataukah kita mengandalkan diri kita yang lemah dan serba terbatas. Belum lagi bisikan iblis yang terus menghantui setiap saat.

Kejadian kehidupan senantiasa berada dalam batas garis cakrawala baik-buruk, benar-salah, haq-batil. Kondisi ini akan terus menyertai proses perjalanan kehidupan sepanjang hayat. Pilihan menjalani juga berlangsung setiap saat.

Disinilah kita memahami kenapa di QS. Al Fatihah ayat 6 kita memohon kepada Allah untuk ditunjukkan jalan yang lurus. Karena tanpa petunjuk Allah SWT kita bisa terjebak pada rangkaian kehidupan yang membingungkan.

Berarti kesadaran yang harus dibangun pada diri kita. Pertama, kejadian paradoks berlangsung sepanjang hayat. Kedua kita memerlukan petunjuk dalam menjalani kehidupan. Karena sebenarnya manusia diliputi oleh ketidaktahuan.

Lebih lanjut Rasulullah SAW menuntun kita untuk tidak sebatas mendapatkan petunjuk. Namun selajutnya meminta pertolongan kepada Allah. Tentunya agar hidup kita bisa berjalan sesuai petunjuk Allah.

Tuntunan doa Rasulullah berikut ini mampu memberikan kekuatan untuk bersikap konsekuen. Jika hal yang kita mohonkan itu benar, akan kuat pula kita mengikutinya. Sebaliknya, bila salah, kuat pula mental kita menyingkirkannya.

اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا، وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ. ،وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً، وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

Allahumma arinal haqqo haqqo warzuqnattiba’ah, wa arinal bathila bathila warzuqnajtinabah

‘’Ya Allah, tampakkanlah kepadaku kebenaran sebagai kebenaran dan kuatkanlah aku untuk mengikutinya serta tampakanlah kepadaku kesalahan sebagai kesalahan dan kuatkan pula untuk menyingkirkannya.’‘ (HR. Ahmad).


Merenungi do'a yang diajarkan oleh Rasulullah tersebut sangat jelas. Bahwa manusia senantiasa dalam kebingungan tanpa petunjuk dan pertolongan Allah. Maka, mari kita senantiasa belajar membersihkan hati kita agar terbaca jelas petunjuk Allah. Termasuk di dalamnya kita sambungkan hati kita kepada Allah untuk agar senantiasa ditolong Allah. Inilah salah satu penerapan dzikir dalam kehidupan.

Wallahu A'lamu Bish-Showab
Salatiga, 19 Juli 2024
Kang Tris
Pejalan Kehidupan

2 komentar untuk "MENJALANI PILIHAN KEHIDUPAN"

  1. 1. Manthappp....salam kempyong
    2. "Menjalani pilihan kehidupan", atau "Pilihan menjalani kehidupan", atau dilanjutkan "Menjalani pilihan kenikmatan kehidupan", atau "Melanjutkan pilihan kehidupan"
    atau atau yg lain...
    Pokoknya mantap mbah...

    BalasHapus